Bersama Ibunda Eva Maysara, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Makassar, 28 September 2018/ 18 Muharram 1440H
Judul materi: Komunikasi Efektif pada anak
Pengantar Materi dari Ibu Ulfah Indrawati, pengelola PAUD IT Wihdatul Ummah.
Komunikasi adalah faktor terpenting yang harus bisa dimiliki seseorang sehingga arahan dan tujuan interaksi bisa tercapai. Anak usia dini sebagai penerima bahasa pertama sungguh membutuhkan stimulasi bahasa yang kelak akan ia tampung. Semakin baik bahasa kita kepada anak (bagian utama dalam pola komunikasi efektif) maka akan semakin baik ia mengeluarkan kembali bahasanya kepada orang lain. Mungkin menjadi ahli sebagai orang tua dalam pola asuh tidak ada sekolahnya, namun secara alamiah kita memiliki ilmu terutama dalam berkomunikasi yang telah dikembangkan dalam bidang akademi tertentu”Orang tua Pembelajar, Orang tua hebat”, “be a good parents, to build best generation for Ummah”. Kalian Orang Tua hebat yang kami miliki.
📍Pola komunikasi:
1. Dilakukan sejak dalam kandungan.
Berkomunikasilah dengan anak di dalam rahim kita, ayah, ibu, dan anak bisa melakukan komunikasi. energi positif dari ucapan yang baik akan menstimulasi pendengaran calon bayi kita. Oleh karena itu mengapa Memperdengarkan Al Quran sangat baik sejak anak masih di dalam kandungan. Terlebih jika suara pertama yg ia dengar adalah suara dari lingkungan keluarga terdekatnya.
2. Merupakan sebuah kebiasaan
Biasakan tetap menjaga komunikasi di dlm keluarga.
Hindari teriak”.. krn itu mengajarkan anak” tuk menirunya pada org lain.
3. Sebagian besar berpusat pada emosi (orangtua)
4. Merupakan model pembentukan kepribadian anak.
Anak yg orgtuanya suka bicara maka besar kemungkinan anaknya jg demikian. Begitupun sebaliknya.
5. Maka itu harus dipelajari
Bila ingin menjadi sabar, maka teruslah belajar sabar..
✅Pesan yg efektif dapat dilihat dari body language 50%..
Mulut bisa mengeluarkan apa saja tapi bahasa tubuh tidak.. ia akan menunjukkan kejujuran..
❤inti Materi:
1. Dimulai dari waktu
– kuantitas waktu. Berikanlah waktu anda bersama anak.
– harus ada kebersamaan. Bepergian bersama keluarga itu penting karena disitulah waktu tuk menyatukan hati” kluarga kita.
– nikmati kebersamaan kita sebelum anak kita beranjak besar dan pergi meninggalkan kita karena mempunyai dunia sendiri.
2. Terlibat bukan melihat
Lakukanlah aktifitas bersamanya. Bila membereskan mainan ikut sertalah krn dgn demikian nilai” yang kita sampaikan akan lebih cepat dirasakan anak” dan itu lebih efektif ketimbang kita marah” dan nyuruh anak tuk bersihkan sendiri.
3. Awas ada saingan
Waspadalah bila anak merasa nyaman dengan org lain. Koreksi diri kita, mngkin anak blm nyaman dgn kita..
4. Berbincang bukan berbicara
Berbincang itu dilakukan 2 org. Sedangkan berbicara itu ngomong sendiri, yg lain mendengarkan. Kalau anak mendekati durhaka, ibu diam sj dan tetap doakan.. karena bila ibu berbicara dan murka pada anaknya.. maka disitulah syaitan masuk di keluarga kita.
5. Melindungi bukan mengurung
6. Tegas bukan keras
Seharusnya ketegasan tdk disertai kekerasan. Tegas itu konsisten dgn perkataan tp tdk menggunakan kekerasan.
7. Memberikan kebebasan
Berilah ruang anak tuk bersosialisasi dgn temannya tp kita yg memberikan imunisasi terlebih dahulu agak bila keluar rmh kekebalan tubuhnya (pribadinya) bisa kokoh.
8. Memaafkan dan memberi maaf
❇ jawaban dari penanya:
1. Fokuslah pada anak dan suami kita.. karena nanti mereka yang akan kt pertanggungjawabkan pada Allah. Bukan anak tetangga atau siapapun itu..
2. Memiliki anak yg berdekatan umurnya dan kakaknya sebenarnya memberikan nilai positif asal kita bisa mengelolanya dgn baik.. bila mereka berebutan maka dahulukanlah kakak.. bila kakak semena” ingatkanlah tuk berbuat adil..
3. Intonasi bicara yg digunakan pada anak harus sesuai keadaan. Bila perlu semangati harusnya suara ummi bisa lebih menyemangati anak”.. bila anak” berbicara dgn nada tinggi maka ummi harus menurunkan nada suaranya.. klo tdk aksi triak” akan terjadi dan inilah cara masuk syaitan tuk mengganggu keluarga kita
4. Perceraian apapun itu dampaknya pasti tidak baik. Olehnya harus ada pengganti sosok figur ayah. Entah itu suami baru, kakek, paman, atau lainnya.. bersikap sperti biasa. Jgn karena rasa bersalah malah membuat perlakuan kt overprotektif. Wonder woman noo… anak butuh figur ibu dan ayah..
✅❤ pesan cinta yg bisa diamalkan dlm kehidupan kita:
– Hindarilah teriak” agar tdk terbentuk karakter anak yg sering teriak. Bila hal ini sdh terjadi, maka panggil anak dan beritahukan dgn nada yg penuh kasih syg bahwa “kasih tau ummi nak, apa tadi kita bilang”..
– bila kita memimpikan anak yg penyabar maka umminya harus bersabar dlu dlm mendidiknya.
– teori parenting apapun tdk akan berguna dan berefek klo tdk dibarengi kesabaran dalam mengamalkannya.
– kalau anak mau cerdas, jgn dikerasi spy anak bisa mengeksplorasi kemampuannya. Anak tertekan tdk akan berkembang.
– kalau mau anak dekat dengan kita, sering”lah memeluk anak. Minimal 5x sehari: pas bangun tidur, saat ingin berangkat sekolah, ketika plg sekolah, stelah selesai sholat, dan ketika hendak tdr.
– nikmatilah kebersamaan bersama anak. Krn kelak bila dewasa ia sdh punya kehidupan lain maka kt akan ditinggalkan.
#Kutipan Notulen POM